Jumat, 12 Oktober 2012

nyoba nulis puisi

ini adalah benar satu puisi buatan gw, berdasarkan kisah hidup beberapa orang

    HIDUP
kala hidup ini pilihan
kala monoton suatu tetepan
banyak berharap monoton di lepaskan
bagai burung elang makan buah-buahan
bagai daging kambing yang tak panas pada badan
semua terlewat, menjadi kenangan

  kau berusaha sebagai yang paling-

ingatlah setelah kau mati
hanya tertinggal nama yang tak dapat berkehendak lagi

 kau langgar semua aturan
 kau lepas semua keinginan
 kau lakukan apa yang kau pikirkan
 kau bebaskan dirimu dari aturan 

kini nira setitik, rusak susu sekolam
kini hanya tersisa masa-masa kelam
kini kau terinjak dan semaking terggelam

bulu kemocengmu yang kotor telah kau sebar di jalan
bulu itu telah terbang entah kemana, seperti kau berkata

 perjuangkan namamu hingga akhir nafasmu
 kini hidupmu telah kau pegang sebagai pilihanmu

sesat hidup hanya bahagia sesaat
kini masa jayamu telah lewat
kini saat-saatmu kehabisan siasat

 dulu kau memang tak gentar
 kini....
 cukup di tatap, kau tlah gemetar

roda kehidupan terus berjalan
kau telah tak di puncak kehidupan

 kini lembah kehidupan telah datang
 gunung-gunung kejayaan tlah hilang

ingatlah hidup ini adalah sementara
ingatlah hidup hanya proses belaka
ingatlah kau dapat proses kuat jadi renta
ingatlah keluarga setelah kau tiada

 hidup ini adalah keseimbangan
 mengingatkan mu pada putih dan hitam
 ingatkanmu pada matahari dan bulan
 ingatkanmu pada damai dan perang
 INGAT PADA YIN DAN YANG

dulu kau terhebat kini kau meronta
dulu kau kaut kini kau tlah renta

kau bangga dengan masa-masa jaya?
HEBAT! kini kau tak ada artinya

 kau merasa terhebat di masa jaya?
 BANGGA? kini terhenti itu semua

kau memang beruntung mendapat kesempatan
namun kau tak beruntung karena kesombongan
kesombongan adalah pantang untuk sebuah kesempatan

 masa hidupmu tak lama
 masa jayamu sementara
 kekuatanmu takkan lama
 kau tetap lemah karena wanita

wanita adalah sosok suci
bukan hanya untuk nafsu birahi
wanita perlu dicitai dan dikasihi
pria punya kelembutan dari hati

 pria adalah sosok paling lemah tanpa wanita
 wanitalah sosok kuat walau tanpa pria

tapi mereka saling melengkapi
seperti YIN dan Yang yang saling mengimbangi
itu semua adalah tradisi dan kodrati
nafsu birahi hadir diantara hidup ini

 penyasalan telah tiada arti
 air susu telah dicemari kopi
 air susu telah tak putih lagi
 janji diingari, sesal dihati 

hari yang berlalu adalah kenangan
hari yang berjalan adalah kesempatan
hari yang kan datang  adalah harapan 
hari yang bermakna harus diberikan

 jalan hidup selalu berubah
 mencari kerabat yang searah
 hidupmu kan selalu berpindah
 semua tau kau tlah lelah

semua tau hidup itu berat
selesai ibadah kau kumat
hidupmu penuh sesat
setan datang begitu cepat

 smua tlah usai
 smua tak ada arti
 smua hanya disesali

sekian 9/9/12

Kamis, 06 September 2012

PERKENALKAN
GUE
SATYA SANJAYA


gue seorang pelajar yang telah sukses mengulang kelas 1 SMA
dan pada angkatan gw kali ini gw gk terlalu nyesel sihh, soalnya gw mendapat kawan dan merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, gw baru merasa bisa galau.....
entah kenapa gw jadi suka bikin puisi-puisi aneh, puisi seputar kehidupan sihh

gw bner-bner merasa gw adalah org yg bodoh, karena gw jatuh cinta dengan org yg sempet kesel sama gua, karna gamungkin dia suka ma gw...

kisah hidup gua emang cukup menyedihkan, walau gw terlahir dari keluarga yang serba cukup, tapi inilah hidup, ga ada yg tau gw bkal bertahan berapa lama lagi

untuk sementara gw cukupkan blog gue, next time gw pasti nambah nihh tulisan

sekian

Salam HIP-HOP By SaTz
 A.K.A Ajay, Bo*ak
Artist Name : Sanchez (Just Info)

Senin, 13 Agustus 2012

bagaimanapun, manusia tetep manusia....

gua emang demen HIP-HOP

tapi gw masih punya hati,

dan ini salah satu kesukaan gua

AKU

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943
Chairil Anwar